Bienvenida...


بسم الله توكلت على الله... ﻻحل وﻻقوة اﻻ بالله...

Jumat, 01 Juli 2011

Sambal Cinta Part 1

Makanan apa yang kamu harapkan nongol di meja makan setiap kali kamu makan, khususnya di pagi hari?
Susu? Orange juice? Tempe? Sayur? Oseng-oseng? Atau buah-buahan?
Bolehlah apa aja. Tapi daftar di atas bukan deretan pertama yang muncul di kepala Saras saat membuka tudung saji pagi ini.
". Maaa.... Sambal cabe ijoku mana..??."
Tante Anita, Ibunya Saras, yg saat itu ada di dapur reflek menutup kupingnya mendengar teriakan cempreng dari putrinya itu.
". Iya ini lagi dibikin. Sabar bentar." Mamanya menjawab dengan balas teriak. Giliran Saras yang tutup kuping.
". Kamu itu anak perempuan kenapa pagi-pagi sarapannya sambal sih?." Mama muncul dari dapur sambil menenteng sepiring kecil sambal favorit Saras. Laras merebutnya senang.
". Emang apa hubungan menu sarapan sama anak perempuan?." Tanya Saras sambil menumpahkan sambal itu ke nasi panas di piringnya.
". Ya nggak ada sih. Tapi kamu gak sakit perut makan itu tiap hari?." Mama menunjuk ragu ke menu anaknya tiap hari. Nasi campur sambal. Biasanya sih Mama gak pernah komplain, tapi sekarangkan cabe lagi mahal. Kalau keseringan beli bisa-bisa duit belanja abis cuma buat beli cabe doang.
". Mama nanya itu tiap hari. Tenang aja Ma, perut aku sekuat baja kok." Saras menepuk perutnya. Mama cuma mendesah pelan.
". Eh Ma, aku udah selesai. Pergi dulu ya!." Saras menghabiskan minumannya dengan sekali teguk lalu mencium pipi ibunya. Buru-buru Tante Anita mengelap pipinya setelah Saras pergi. Takut sambal Saras nempel di pipinya dan bikin panas.


*    *   *

Dirga menggelar serbetnya di atas paha. Setelah mengelap sendok dan piringnya dengan tissue dan yakin keduanya higienis, Dirga mengisi piringnya dengan nasi. Namun tiba-tiba mukanya terlihat marah. Dirga melempar serbetnya dan mendadak hilang nafsu makan.
". Bibi... Siniii...!!!." pembantunya muncul dgn panik dari pintu dapur.
". Ada apa Den?." Tanya pembantunya heran.
". Lihat itu..!!." Dirga menunjuk meja makan yang... terlihat biasa saja di mata pembantunya.
". Itu...meja makan Den. Memangnya kenapa?." Tanya pembantunya merasa tak bersalah. Dirga melotot heran dengan tingkah pembantunya. Jangan-jangan dia mulai rabun. Pikir Dirga.
". Ya ampun... bibi masa gak liat sih? Itu tuh debu tahu.. debu. Masa gak lihat sih. Bibi rabun ya?." Setelah menyemprot pembantunya, Dirga pun pergi dengan kesal. Meninggalkan pembantunya yang langsung memeriksa meja makan dengan kaca pembesar yang dibawanya.
". Ini aku yang rabun atau si Aden yang emang matanya terlalu gede sih? Orang gak ada debu juga." Si bibi menggaruk kepala heran sekaligus kesal. Heran dengan tingkah majikannya dan kesal karena dimarahi gara-gara debu yang emang gak ada!.

*    *   *

". Mey, Amey, nomer 10 gimana sih?." Saras menendang bangku sahabatnya, Amey, yang tepat di depannya. Gara-gara lupa ada ulangan Bahasa Inggris sekarang, Saras lupa belajar dan gak bisa menjawab soalnya. Abis belajar aja masih gak ngerti apalagi kagak belajar.
Amey melirik ke belakang lalu... balik lagi ke depan. Loh?
Saras tahu temennya ini pendiam, tapi kok tega banget sih sampe gak ngasih dia contekan? Saking kesalnya Saras tendang aja bangku Amey keras-keras.

*   *   *

". Nih embernya, ini lapnya. Yang bersih ya!." Mang Diman, penjaga sekolah Saras langsung pergi dengan cengiran lebar setelah menyampirkan lapnya di bahu Saras.
Saras mendengus kesal. Gara-gara dia nendang bangku Amey terlalu keras, sampai semua teman-teman dan gurunya menoleh heran, Saras dikeluarin dari kelas sama gurunya karena dianggap membuat keributan. Untuk menebus kesalahannya, Saras harus ngebersihin semua kamar mandi di sekolahnya.
". Sial banget sih gue." Gerutu Saras sambil mencelupkan pelnya keras-keras. Setelah merasa kerjaannya memuaskan, Saras mengakat ember pel kotornya dan beranjak keluar. Tapi..karena dirinya gak liat ada genangan air di depannya, dia...
BYURRR....
Karena keteledorannya, Saras tanpa sengaja melemparkan ember berisi air kotor itu sampai masuk ke kepala seseorang yang kini seragamnya sudah jadi coklat dengan bau yang...
Huekzs.....
Idih... Amit-amit deh baunya...

*   *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nyok komen2...!!! ^_^